Senin, 21 Oktober 2019

Kuliner Metro Indah Mall Bandung (1) , Justus Steak House

Makan Siang  di Metro Indah Mall Bandung (1)

Justus Steak House 





 Tentang Metro Indah Mall 
Sebelum  tentang kulinernya, perlu kenal dulu Metro Indah Mall  (tahun 2009 grand launchingnya ) yang sebelumnya bernama Metro Trade Centre (dibangun sejak 2006). Di Jalan Soekarno Hatta 590. Bandung Timur.

 
Metro Indah Mall, Jalan Soekarno Hatta 590 Bandung. Pusat Kuliner, Belanja, Wisata , Rekreasi dan Perkantoran .
Metro Indah Mall  itu berbeda dengan Perumahan Metro . Metro Indah Mall, lokasinya lebih ke barat ( ke arah Samsat / Kiaracondong atau jalan Ibrahim Ajie) . Di belakang Metro Indah Mall  terdapat perumahan Margahayu Raya  Barat, bukan Margahayu Raya lama (yang pertama dibangun).

 Sebutan Metro, awalnya adalah nama dari Ruko Metro dan Perumahan Metro , yang dipasarkan sejak tahun 1988an. Metro , adalah kompleks tersendiri , sebetulnya bernama  Perumahan Metro Soekarno Hatta Estate (bagian dari Perumahan Margahayu Raya).


Yang sejak lama lazim  disebut kawasan Metro, sebenarnya adalah Perumahan Metro Soekarno Hatta Estate tadi. Posisinya tepat di jalan Soekarno Hatta bagian timur. Memiliki gerbang tersendiri, lewat jalan Venus Raya. Menyusuri jalan Venus Raya ke dalam kompleks, akan bertemu dengan jalan Tata Surya.  Nah, di sini nama perumahannya sudah berganti, bukan Metro, tapi Perumahan Margahayu Raya (lama).   


Perumahan Metro , memilik ciri khas Taman Bunderan , dengan tower penampungan air (dulu bekas sumur artesis) yang legendaris , bersejarah,  bertulis METRO. Dari jalan Soekarno Hatta , ciri-cirinya , ada jembatan penyeberangan. Dan di bagian depan gerbang masuknya ada Superindo dan Kentucky. 

Namun jarak Metro dan Metro Indah Mall memang berdekatan. Masuknya sama-sama dari jalan Soekarno Hatta bagian Timur, letaknya di sebelah  selatan jalan Soekarno Hatta.

Perumahan Metro ini sudah terbangun sejak akhir dekade 1980an. Sementara Metro Indah Mall  baru dimulai proses pembangunannya sekitar tahun 2004. Seingat saya tahun 2006 meski baru jadi, mall ini sudah  mulai hidup dengan segala kelengkapan. Mulai tempat pendidikan, jasa, apotek, perdagangan, kolam renang (sekarang sudah menjadi bioskop), sampai  food courtnya yang serba lengkap. 

MIM  ( Metro Indah Mall) awalnya  bernama Metro Trade Centre, dibangun secara bertahap dengan  perkembangan pesat gerai  kuliner. Kuliner yang franchisenya sudah  dikenal seperti Kentucky Fired Chicken , Hoka hoka Bento,  sudah ada sejak awal berdirinya Mall terlengkap satu-satunya di Bandung Timur bagian tenggara ini.  Menyusul Jco , Tobiko, Lotteria, Justus, dan lain sebagainya.

Bagi warga Bandung Timur, bersantai akhir pekan dengan keluarga sambil makan siang dan malam di Metro Indah Mall sangat praktis. Pasalnya tidak perlu bersusah payah  menembus samudera kemacetan menuju kuliner di kota.

Metro Indah Mall memiliki ruko-ruko yang diata sedemikian rupa, mengitari sebuah Mall besar, dimana Bangunan utama Mall 6 lantai (termasuk GF) tersebut pari purna dengan berbagai fasilitas dan tawaran wisata belanja , kuliner  dan hiburan yang super duper lengkap.

Di gedung yang sangat nyaman ini , ada Bonsai Interior (menjual bunga artifisial dan keperluan interior dekorasi pernik) , Informa, Ace Hardware, Hypermart, dan aneka permainan anak, pakaian , sepatu, tas......  dan lain sebagainya.

Bagi penyuka literasi perbukuan, atau alat tulis, ada Gramedia di lantai 1. Untuk wisatawan luar kota juga bisa menginap , karena ada hotelnya juga lho. Hotel Fox Lite  Harris. Termasuk ruang hall pertemuan/resepsi/pesta. Mau nonton ada bioskop CGV Metro Indah Mall. Penyuka karaoke bisa juga datang ke Nav Karaoke. Pusat kebugaran dan fitness sampai salon pun ada. 

Sementara untaian ruko sekitarnya juga lengkap dengan berbagai tawaran belanja dan fasilitas. Seperti tempat kursus, les , bimbel, kantor  dan lain sebagainya. Dan yang pasti kulinernya juga lumayan lengkap.

Itu sebabnya kuliner di kompleks   Metro Indah Mall menjadi hidup. Karena  dikitari  dengan perkantoran di sekitarnya, dikitari juga kompleks perumahan (Margahayu Raya, Metro Soejarno Hatta Estate, Banyu Biru, Pasir Pogor, Ciwastra Indah , Riung Bandung, Kawaluyaan, Rafflesia, Adipura, Bumi Orange, Sentosa Asih, Sanggar Hurip, Panyileukan, Cipadung Indah, dan banyak lagi) .

Sebetulnya Metro Indah Mall punya kuliner yang super duper lengkap dan banyak. Namun saya  hanya menulis beberapa saja,  yang kebetulan sering saya  singgahi.  Dan sempat saya potret





Justus Steak House, Metro Indah Mall

Sebagai warga Bandung Timur, perjalanan menuju pusat kota lumayan menghabiskan waktu dan enerji. Pasalnya jalur macet yang terlalu panjang  membuat kami jadi tidak berasa sedang libur atau akhir pekan. Jadi ketika sedang libur memasak dan ada keperluan sekalian berbelanja ke Hypermart atau  lainnya di Metro Indah Mall, kami suka mampir di salah satu tempat makan di Metro Indah Mall.


Siang itu pertengahan  Oktober 2019, hari Minggu, Justus Steak House Metro Indah Mall menjadi pilihan kami. Dan lumayan rada sering juga kami makan di sini. Karena selain enak, lokasinya tidak jauh dari rumah. Justus Steak House  lainnya setahu saya ada di Jalan Cimanuk, Miko Mall, Festival City Link, Ciwalk, Braga City Walk, Paskal23 , Parijs VanJava, Kota Bandung.

Tempatnya cozi, interiornya bersahabat, tidak pengap karena semi  terbuka. Jadi udara segar terus mengalir. Meski dalam Gedung utama Mall, namun dekat dengan gerbang sebelah timur yang selalu terbuka. Dan ruangan bagian timurnya (ruang merokok) juga terbuka ke arah jalan . Terbagi  dalam 2 ruangan,  ruangan bebas rokok, yang satunya khusus untuk area merokok.



Justus Steak House Metro Indah Mall termasuk tempat makan yang selalu ramai. Bagi pengunjung , tempat makan yang ramai, sebagai indikasi  konsumen puas dengan pelayanan dan produknya, alias kelezatan hidangannya. Juga pengunjung pastinya merasa cocok dengan harga yang ditawarkan, sesuai dengan pelayanan dan kuliner yang disajikan. Itu sudah jadi rahasia umum.

Makan siang di Justus Steak House


Betul , menu yang ditawarkan sangat variatif, dan diolah dengan cara yang kreatif pula. Baik dari segi rasa, racikan bumbu dan penyajiannya super keren. Untuk anak-anak muda  tampilan dan platting hidangan seperti ini  sangat dicari.



 Yang saya suka di sini adalah  setiap kehadiran  kita selalu disambut dengan ramah. Kecepatan dan kecekatanan pelayanan bagi kami penting sekali. Termasuk kebersihan, apik dan rapih.
Yup , biasanya saya suka dengan steak yang serba ikan. Dory sambal matahnya enak sekali. Steak ala barat, dengan sentuhan  rasa tradisional Indonesia .
Dory Crispy Cury Rice , 39 K, Justus Steak House,Metro Indah Mall ,  OKtober  2019


Tapi hari ini saya ingin menikmati gurihnya saus Padang , di siramkan di atas  Dory crispy yang kriuk. Namun dalamnya terasa lembut . Di atas  nasi putih hangat. Nama menunya  Dory Crispy Cury Rice, dengan harga 39K. Minumnya sengaja saya pilih teh lemon panas, 18 K . 

Untuk mengimbangi gurihnya  makanan yang terbilang berat.  Hanya saja untuk wanita seusia saya, porsi nasinya terlalu besar. Jadi tidak ada salahnya minta porsi nasinya dikurangi, meski harganya sama saja dengan yang penuh porsinya. Karena mubazir jika ada makanan tersisa, sayang kan.


Putri saya memilih salmon bakar sambal matah. Ini menyehatkan sekali, kandungan gizi dan omega 3 nya tinggi. Dilengkapi dengan seonggok nasi  , dan sambal matah plus sayuran segar pelengkap. Tapi kali ini  ia memilih Chicken Cordon Bleu. Yang krispi di luar, saat dibelah ada lumeran keju gurih. Dengan pelengkap sayuran dan daun salad segar, dan saus ala Justus Steak House yang memang enak sekali.


Biasanya minuman favorit putri saya , Avocado Oreo Blend, yang tampilannya ciamik, di gelas es krim berkaki tinggi, dengan es cream sebagai topingnya.







Sate Maranggi Hj Yetty Cibungur Purwakarta



Sate Maranggi Hj Yetty Cibungur Purwakarta, Maknyus , Empuk, Gurih, Sambal rawit tomat  segaaar.

Sate Maranggi Hj Yetty .....  Cibungur Purwakarta, unik , istimewa dan bikin ketagihan  karena lezatnya. 


Kalau ada tempat jajan di sekitar Purwakarta  yang ingin saya balik lagi, selain Soto Sadang,, tentunya Sate Maranggi. Ingin menyempatkan diri makan lagi di sana, karena suasananya alami,  di bawah sepoi semilir angin , udara segar  di ruang terbuka. Kursi-kursi yang panjang dan meja di bawah asrinya  alam .Atap tanpa dinding, alias terbuka, dikitari banyak pepohonan dan kebun /hutan jati. 

Makan Siang di Sate Maranggi Hj Yetty Cibungur Purwakarta

Sate Maranggi Hajah Yetty Cibungur Purwakarta. , Dari pintu tol Cikopo Cikampek tidak jauh. Beberapa teman juga pernah sengaja dari Bandung  naik kereta api , turun di Purwakarta, hanya untuk makan siang di Sate Maranggi ini.
Kelezatan Sate Maranggi Hj Yetty di Cibungur Purwakarta, adalah karena cita rasa dan empuknya. JUga sambal kecap dengan ptongan segar tomat dan irisan cabai rawit..... Irisan daun bawang..... Bikin ketagihan 


Saya memang kurang suka  makan daging, tapi di sini Sate Empuk  dengan  toping potongan sambal tomat kecap dan cabai  , membuat saya jadi tergoda. Sate kambing, sapi dan ayam.... Boleh pilih, hanya dengan harga 5 k satu tusuknya. Kalau mau pakai nasi bisa juga,  sebungkus 7 k. Nasinya juga unik, dibungkus pakai daun pisang.

Nasi, sate kambing spai dan ayam, sambal kecap tomat dan rawit, es kelapa muda, gorengan tahu isi , tempe mendoan dan comro..... Jus buah naga..... Makan siang di Sate Maranggi Hj Yetty, Cibungur Purwakarta. 


Sebetulnya , foto-foto yang saya pajang ini late post.
Hari itu (foto) , maaf sudah agak lama ya, menjelang tahun 2017.Makanya saya  menulis ini sambil berharap akan menyempatkan diri makan di sana lagi.

Sate Maranggi dan Es Kelapa Muda Cibungur, Purwakarta


Ceritanya saya dengan teman-teman baru saja  menghadiri sebuah acara di Jakarta. Biasanya kami makan di rest area dalam tol. Namun entah kenapa, mungkin karena bosan makan di rest area, teman saya bu Sasi, bu Lia dan bu Shinta tiba-tiba punya ide makan siang di sini. Ya ampun, kebangetan saya, ternyata  hari itu pertama kali saya makan di tempat yang bikin saya suka banget ini.



Wooooow, tempat parkirnya luaaaas. Tempat makannya , di alam terbuka, banyak pepohonan, parkir gampang, luas, meja dan kursi yang banyak. Ini point penting lho. Apalagi kondisi perut memang kosong karena sudah jamnya makan siang. 

Tadi berangkat dari Jakarta jam 11 an.  Driver  keluar pintu tol Cikopo, melewati jalan yang kiri kanannya banyak pepohonan, entah kebun atau hutan jati.

Turun dari mobil ,  kami langsung mencari sebuah meja di tengah-tengah. Sayang sekali saya kurang banyak menjepret  suasananya. Maklum perut sudah  keroncongan, dan menyaksikan tamu-tamu yang sudah duluan datang, makanannya memang bikin  kabita, itu kata orang Sunda,




Sohib saya Bu Sasi langsung pesan sate sapi, dan kambing. Saya memilih ayam saja, yang low cholesterol. Bu Lia , penyuka sop buntut yang empuk dan  bumbunya terkenal enak , tidak anyir,  langsung memesan sop tersebut.

Bu Shinta memilih tahu isi , comro, tempe mendoan. Yup, ikutan ah mencicipinya, sebelum  pesanan datang. Duuuh, enak banget, renyah , dan gurih. Comro dan tempe mendoan kriuk serta tahu isi memang favorit saya. Apalagi menyantapnya  pakai cabai rawit hijau yang pedas.....



Minum teh panas , sambil ngemil  gorengan, ternyata satenya sudah datang. Cepat sekali. Dengan segepok nasi di bungkus daun, makan siang berasa  istimewa. Apalagi sambil  duduk semeja dengan sohib.... Pasti  tambah  seru makan siangnya.

Semakin ‘romantis’  di bawah rimbun pepohonan  dan atap yang jangkung, di ruang terbuka. Semilir angin dan suasananya sangat relaks. Ini benar jajanan ala kaki lima  berkelas, yang super duper lengkap.

Ada  es kepala muda dawegan, yang airnya langsung dari  buah kelapanya di siapkan, Airnya masih segar. Rupanya setiap jenis makanan ada yang menanganinya secara cepat.
Mereka rupanya dari satu keluarga besar, dengan bidang masing-masing. Ada bidang jus, ada bidang gorengan....dan lain sebagainya. Termasuk yang berkeliling menjajakan gorengan dan juga jus siap saji. Saya pilih jus buah naga..... segar dan sehat. Sebelum makan. minum jus dulu,  maklum agak cemas dengan  berat badan yang terus melonjak. Biar dikenyangkan dulu dengan buah.


Tiba saatnya menyantap nasi dengan sate ayam. Sambal kecap yang bertabur juga bawang  ini rasanya enak sekali ditambah potongan tomat segar. Makan semakin lahap, tapi harus tetap agak direm, kalau emak-emak kan  harus jaga berat badan untuk kesehatan. Makanya harus lebih banyak buah dan lalaban serta sayuran.

Saya perhatikan juga meja-meja yang penuh pengunjung. Pesan karedok atau lotek juga ada. Mau kupat tahu juga bisa. Ikan bakar ada. Sayang perut kami terbatas, maunya sih mencoba semua.... Sebaiknya next time saja saya  akan mencicipi  kelezatan lainnya.


Banyak juga yang beli jajanan  untuk dibawa pulang. Teman saya memilih membungkus sate dan asinan yang segar. Buah potong untuk  camilan di jalan juga menyehatkan.

Kuliner istimewa ini  sudah ada sejak tahun 1980an. Dulu-dulu tidak sebesar dan seluas ini. Mungkin karena pelayananya yang cepat, makannnya enak, jadi terus berkembang. Dekat juga lokasinya dengan stasiun kereta.


Untuk mereka yang mau menunaikan  shalat, disiapkan juga mushola dan kamar kecil yang bersih. Untuk yang mau beli pakaian , souvenir, oleh oleh  keramik Plered, juga ada  tokonya. Lengkap kan.
Jadi kangen ingin wisata kuliner lagi di sini. 

Betul , kenyangnya makan siang di sini, puas rasanya. Tidak eneg, dan selera Indonesianya pas untuk saya dan teman-teman. Juga pelayanan saat bayar di kasir , juga cepat. Konsumen tuh ternyata suka banget dengan pelayanan yang ramah dan cepat. 



Rencananya , mau naik kereta api saja dari Bandung. Terus  baliknya bisa pakai  bus.  Sambil beli sate yang banyak  dan gorengan spesialnya.


Sayang jepretan saya buruk sekali, padahal aslinya toko souvenirnya cakeeep.



Selasa, 15 Oktober 2019

Akhir Pekan di kehijauan Cikeruh, Jatinangor, Makan Enak di Rumah Makan Cibiuk Jatinangor


Menikmati Sisa Pedesaan , di Cikeruh yang Hijau dan Indah

Cikeruh ....2019 


Cikeruh yang indah 


Cikeruh, Desa Sayang, Jatinangor. Ini tempat favorit saya di akhir pekan. Lokasinya di dekat asrama Brimob. Jalan Kolonel  Achmad Syam.   Jalannya membujur dari utara , masuk dari  Jalan Raya Jatinangor, ke selatan, keluarnya bisa di jalan Raya  Cipacing. Jalur ramai menuju Garut.

Akhir pekan di  Jatinangor  , Kabupaten Sumedang,  suasananya lumayan  ramai. Karena di kawasan ini terdapat kampus Unpad, ITB, STPDN,dan  IKOPIN. Tempat makan yang bertebaran di sekitar sini , lumayan padat pengunjung. Dengan aneka menu , mulai dari yang  ala Western, Fast food, Oriental Food, masakan Padang,    sampai warung nasi  masakan rumah juga ada.

Perjalanan Menuju Cikeruh

Perjalanannya melewati jalan Raya Jatinangor, memasuki jalan Achmad Syam yang menurun , sedikit berkelok kelok, dan  kurang lebar.

Di kiri kanan  selain sawah dan ladang , banyak rumah kos dan perkantoran, masjid,kios, warung, rumah makan.

Cikeruh  memiliki sisa suasana pedesaan, ada sawah yang tersisa, dan rumah-rumah penduduk yang mulai terjepit di antara gedung-gedung rumah kost dan penginapan  serta perkantoran baru.

Tujuan saya , tempat niis (bahasa sunda) di tengah sawah, tepatnya di dekat Panti Asuhan  Riyadlul Jannah. Masuknya lewat Kantor Perusahaan Susu Sapi Perah segar Eka Putra Jaya. Masuk sedikit, melok kiri.... akan ketemu dengan perumahan Lumbung Indah.

sawah dan ladang sayuran /palawija di Cikeruh, foto 2019


Dulunya di sini murni areal persawahan. Selain sawah ada juga tanaman sayuran (tomat, cabai, sawi dan lain sebagainya silih berganti) dan atau jagung. Beberapa kapling  ditanami  rumput pakan sapi. Yang mirip pohon tebu. Karena dulunya di sini ada peternakan sapi perah. Sayangnya sejak 2018 kandang sapinya sudah dipindahkan.

Tanaman Pakan Ternak Sapi, menyerupai tebu, di kawasan Blok Lumbung, Desa Sayang, Cikeruh, Jatinangor 2015 . 

Kandang Ternak Sapi Perah ,sebelum  dipindahkan milik Eka Putra Jaya, di kawasan Blok Lumbung, Desa Sayang, Cikeruh, Jatinangor 2015



Saat berada di sini ,di kejauhan  tampak  gunung Geulis yang mulai menggundul. Sebetulnya  kurang cocok disebut Gunung Geulis. Pantasnya Bukit . Karena tidak terlalu tinggi.   Masih membentang sawah dan kebun. 

Esok lusa, masa depan, entahlah. Sebetulnya sawah dan ladang ini sangat indah jika terus dipertahankan. Menyaksikan bebukitan muloai dikeruk dan menggundul, apalagi tahun ini kemarau amat panjang, prihatin juga rasanya.

Menikmati semilir angin,  suasana pedesaan  , memetik buah pepaya. Menyirami bebungaan dan pohon-pohon yang baru ditanam.

Tahun 2019, kemarau tak disangka begitu panjang. Saat saya menulis  ini , bulan oktober 2019, musim hujan belum juga turun. Sejak bulan Juni kemarau sudah mengeringkan  tatar Priangan ini.

Siang itu saya melepas pandangan ke semua arah. Dan saat menyaksikan para petani atau mungkin buruh tani yang penuh kesabaran mengurusi sawah, miris juga. 

Dulu Cikeruh ini hamparan daerah persawahan yang sangat luas, membentang dari Jatonangor, Racaekek,Tanjungsari, Cipacing. Sejak dipindahkannya sebagian kampus Unpad tahun 1980an, perlahan sawah dan kebunnya  berubah menjadi  rumah-rumah  kos .



Saya merekam kawasan cantik ini dalam gambar. Sejak tanah peninggalan ayah saya (alm) mulai dikelola akhir tahun 2014. Tadinya kapling ini berupa cerukan  yang dipenuhi rumput pakan ternak sapi yang mirip tanaman tebu. Lumayan dalam dan berlumpur. Ada kotoran sapi juga yang rupanya dibuang di tanah peninggalan ayah saya ini.



Bangunan tempat saya memotret ini juga dulunya  seperti balong  yang berisi  tanaman pakan sapi. 

Membutuhkan beberapa truk   tanah dan pasir untuk mengurugnya. Saya dan keluarga memilih untuk menjadikan bangunan kecil dengan lahan terbuka yang jauh lebih luas, yang rimbun dikelilingi pepohonan produktif (buah-buahan) dan bebungaan.






Perkembangan di sekitarnya, dari kebun , sawah dan lahan terbuka, mulai berubah. Tadinya ada kandang sapi, berubah tidak ada.

Tadinya lahan terbuka, hanya ada panti asuhan dan panti  wredha saja, kini mulai bertumbuhan rumah-rumah  type kecil (Perumahan Lumbung Indah).


Foto tahun 2015 , tampak Riyadul Jannah , Panti Jompo, Panti Asuhan dan Masjidnya.lokasi di Blok Lumbung ,  Cikeruh, Desa Sayang , Jatinangor, Kabupaten Sumedang.



Foto yang sama dengan di atas ,  tahun 2016 , tampak  kebun pakan ternak sapinya sudah diurug, .... Riyadul Jannah , Panti Jompo, Panti Asuhan dan Masjidnya.lokasi di Blok Lumbung ,  Cikeruh, Desa Sayang , Jatinangor, Kabupaten Sumedang.




Foto lokasi  yang sama dengan 2 foto di atas....  tapi ini jepretan  2019 , dimana tidak lagi  tampak Riyadul Jannah , Panti Jompo, Panti Asuhan dan Masjidnya.  Yang ada adalah rumah baru  Perumahan Lumbung Indah , lokasi di Blok Lumbung ,  Cikeruh, Desa Sayang , Jatinangor, Kabupaten Sumedang.



Kawasan ini bernama Blok Lumbung, berada di belakang asrama Brimob. Memang cocok disebut blok Lumbung, karena di sini menjadi lumbung beras yang subur. Sawah subur yang tak pernah kering, dengan latar belakang indah Gunung (Bukit) Geulis. Air yang mengalir dari sungai Cikeruh dibelokkan untuk saluran irigasi.

Di bangunan kecil yang kami bangun Januari  2015 , saya bisa menatap pesona Cikeruh, Blok Lumbung yang indah ini. Merekamnya dalam foto. Suatu saat jika keadaan berubah, masih ada kenangan yang tersisa.

Tentang pesona sawah dan lumbung yang subur. Dimana kerbau-kerbau  wara-wiri, burung dan unggas sawah ramai, serta itik-itik bermain riang. 

Saya masih duduk di sini memuja keindahan ciptaanNya.
Nantinya  tempat ini semacam untuk rumah kebun dan taman ini  untuk pertemuan keluarga, villa berlibur atau untuk belajar bareng dan hal-hal positif lainnya.


Makan Siang di Rumah Makan Sunda Cibiuk

Pulangnya saya dan keluarga akan mampir di rumah makan favorit kami. Cibiuk. Mungkin selera  perut kami yang Indonesia banget,  condong ke masakan Sunda, jadi pas banget makan di sini.

Ketika kenyangpun tidak ada rasa eneg. Berasa segar  juga dengan minum dawegan kelapa muda. Menu pilihan favorit  nasi tutug oncom yang khas Sunda banget.

Nasi Tutug Oncom , Cibiuk Jatinangor, September 2019 


Boleh ya cerita tentang rumah makan Cibiuk ini. Letaknya tak jauh dari Mall Jatos , Jatinangor. Memiliki lahan parkir yang  luas, jadi tidak bikin susah nih untuk yang bawa kendaraan. Di sampingnya ada cafe  makanan ala anak muda. Tapi karena  kami  ingin makan siang yang khas Sunda, tetap memilih Cibiuknya. 

Begitu masuk  kita bisa memilih meja kursi mana saja. Atau kalau di bawah penuh bisa naik ke mezanin atas, di mana tersedia meja kursi  juga. Interiornya didominasi dengan nuansa bambu dan rotan, jadi kesan natural dan pedesaannya kuat. 
RM Cibiuk, September 2019 , diLantai  atas/ balkon/mezanin

RM Cibiuk dilihat dari balkon atas. 2019





Kalau ke arah belakang ada tempat lesehan yang nyaman juga. Di pojok belakang ada mushola . Biasanya kami sekeluarga suka ikutan shalat di sini . Lalu menikmati santap siang.

Nah makanan yang jadi favorit saya, nasi timbel atau nasi tutug oncom. Sekali sekali juga saya pesan nasi lengkap, tapi nasinya nasi beras merah. Biasanya ada ikan asin jambal roti, ayam goreng (boleh juga pilih yang dibakar), tahu tempe goreng, dan cimplung. Cimplung ini perkedel yang gurih terbuat dari singkong.. 

Yang spesialnya juga sayur asem Sunda,... asam, gurih, dan segaaar. Lalaban juga tersedia , hanya saja kalau mau lebih, bisa mengambil lalaban dan sambal tambahan di saung yang disediakan, namun kalau tidak salah dicharge lagi.

Nasi Merah , komplit dengan tahu tempe ayam jambal roti dan cimplung, sayur asem dan Sambal Cibiuk..... yang harum kemangi dan segar dengan tomat hijau, foto september 2019



Rumah makan ala Sunda Cibiuk ini terkenal dengan sambal uleg dadak yang dihidangkan  di coet kecil (cobek ) , dengan potongan tomat hijau yang  digeprek sedikit. 

Untuk yang habit makannya tidak terlalu banyak, kalau pesan bisa minta dikurangi saja nasinya. Tapi harga tetap sama.

Sesekali kalau mau tambahan  bisa pesan tumisan sayuran, atau ikan bakar misalnya, dan semua hidangan serba Sunda lengkap. 
Nasi Timbel..eh nasi merah  dibungkus daun, plus lauk pauknya


Saya pribadi cukup beli nasi timbel komplit juga sudah sangat kenyang. Smothies, jus buah dan segar-segaran lain juga ada. Menurut pendapat saya yang paling pas adalah minum air kelapa segar. Dawegan istilahnya. Buah kelapa muda yang langsung dibuka  atasnya. Karena minuman ini berkhasiat untuk kesehatan selain juga untuk menambah stamina.

Teh tubruk panas disediakan untuk melengkapi hidangan. Tidak ditarik bayaran  lagi, alias gratis. Belakangan banyak sekali rumah makan dan kantin yang menetapkan bayaran untuk segelas teh tawar dan air putih saja. Saya suka dengan rumah makan yang menyiapkan minum gratisnya.

Usai makan siang , seperti biasa kami pulang melewati jalan Bandung Timur yang  penuh kemacetan.  


Nikmati saja, memang begini kota Bandung dan kabupaten Bandung , atau Bandung Raya dan sekitarnya. Setiap akhir pekan selalu diserbu wisatawan lokal.

 
Lalu Lintas Cileunyi, perjalanan pulang dari Cikeruh Jatinangor. Foto 2019.

Lalu Lintas Cileunyi, perjalanan pulang dari Cikeruh Jatinangor. Foto 2019.

Lalu Lintas Cileunyi, perjalanan pulang dari Cikeruh Jatinangor. Foto 2019.