Senin, 21 Oktober 2019

Sate Maranggi Hj Yetty Cibungur Purwakarta



Sate Maranggi Hj Yetty Cibungur Purwakarta, Maknyus , Empuk, Gurih, Sambal rawit tomat  segaaar.

Sate Maranggi Hj Yetty .....  Cibungur Purwakarta, unik , istimewa dan bikin ketagihan  karena lezatnya. 


Kalau ada tempat jajan di sekitar Purwakarta  yang ingin saya balik lagi, selain Soto Sadang,, tentunya Sate Maranggi. Ingin menyempatkan diri makan lagi di sana, karena suasananya alami,  di bawah sepoi semilir angin , udara segar  di ruang terbuka. Kursi-kursi yang panjang dan meja di bawah asrinya  alam .Atap tanpa dinding, alias terbuka, dikitari banyak pepohonan dan kebun /hutan jati. 

Makan Siang di Sate Maranggi Hj Yetty Cibungur Purwakarta

Sate Maranggi Hajah Yetty Cibungur Purwakarta. , Dari pintu tol Cikopo Cikampek tidak jauh. Beberapa teman juga pernah sengaja dari Bandung  naik kereta api , turun di Purwakarta, hanya untuk makan siang di Sate Maranggi ini.
Kelezatan Sate Maranggi Hj Yetty di Cibungur Purwakarta, adalah karena cita rasa dan empuknya. JUga sambal kecap dengan ptongan segar tomat dan irisan cabai rawit..... Irisan daun bawang..... Bikin ketagihan 


Saya memang kurang suka  makan daging, tapi di sini Sate Empuk  dengan  toping potongan sambal tomat kecap dan cabai  , membuat saya jadi tergoda. Sate kambing, sapi dan ayam.... Boleh pilih, hanya dengan harga 5 k satu tusuknya. Kalau mau pakai nasi bisa juga,  sebungkus 7 k. Nasinya juga unik, dibungkus pakai daun pisang.

Nasi, sate kambing spai dan ayam, sambal kecap tomat dan rawit, es kelapa muda, gorengan tahu isi , tempe mendoan dan comro..... Jus buah naga..... Makan siang di Sate Maranggi Hj Yetty, Cibungur Purwakarta. 


Sebetulnya , foto-foto yang saya pajang ini late post.
Hari itu (foto) , maaf sudah agak lama ya, menjelang tahun 2017.Makanya saya  menulis ini sambil berharap akan menyempatkan diri makan di sana lagi.

Sate Maranggi dan Es Kelapa Muda Cibungur, Purwakarta


Ceritanya saya dengan teman-teman baru saja  menghadiri sebuah acara di Jakarta. Biasanya kami makan di rest area dalam tol. Namun entah kenapa, mungkin karena bosan makan di rest area, teman saya bu Sasi, bu Lia dan bu Shinta tiba-tiba punya ide makan siang di sini. Ya ampun, kebangetan saya, ternyata  hari itu pertama kali saya makan di tempat yang bikin saya suka banget ini.



Wooooow, tempat parkirnya luaaaas. Tempat makannya , di alam terbuka, banyak pepohonan, parkir gampang, luas, meja dan kursi yang banyak. Ini point penting lho. Apalagi kondisi perut memang kosong karena sudah jamnya makan siang. 

Tadi berangkat dari Jakarta jam 11 an.  Driver  keluar pintu tol Cikopo, melewati jalan yang kiri kanannya banyak pepohonan, entah kebun atau hutan jati.

Turun dari mobil ,  kami langsung mencari sebuah meja di tengah-tengah. Sayang sekali saya kurang banyak menjepret  suasananya. Maklum perut sudah  keroncongan, dan menyaksikan tamu-tamu yang sudah duluan datang, makanannya memang bikin  kabita, itu kata orang Sunda,




Sohib saya Bu Sasi langsung pesan sate sapi, dan kambing. Saya memilih ayam saja, yang low cholesterol. Bu Lia , penyuka sop buntut yang empuk dan  bumbunya terkenal enak , tidak anyir,  langsung memesan sop tersebut.

Bu Shinta memilih tahu isi , comro, tempe mendoan. Yup, ikutan ah mencicipinya, sebelum  pesanan datang. Duuuh, enak banget, renyah , dan gurih. Comro dan tempe mendoan kriuk serta tahu isi memang favorit saya. Apalagi menyantapnya  pakai cabai rawit hijau yang pedas.....



Minum teh panas , sambil ngemil  gorengan, ternyata satenya sudah datang. Cepat sekali. Dengan segepok nasi di bungkus daun, makan siang berasa  istimewa. Apalagi sambil  duduk semeja dengan sohib.... Pasti  tambah  seru makan siangnya.

Semakin ‘romantis’  di bawah rimbun pepohonan  dan atap yang jangkung, di ruang terbuka. Semilir angin dan suasananya sangat relaks. Ini benar jajanan ala kaki lima  berkelas, yang super duper lengkap.

Ada  es kepala muda dawegan, yang airnya langsung dari  buah kelapanya di siapkan, Airnya masih segar. Rupanya setiap jenis makanan ada yang menanganinya secara cepat.
Mereka rupanya dari satu keluarga besar, dengan bidang masing-masing. Ada bidang jus, ada bidang gorengan....dan lain sebagainya. Termasuk yang berkeliling menjajakan gorengan dan juga jus siap saji. Saya pilih jus buah naga..... segar dan sehat. Sebelum makan. minum jus dulu,  maklum agak cemas dengan  berat badan yang terus melonjak. Biar dikenyangkan dulu dengan buah.


Tiba saatnya menyantap nasi dengan sate ayam. Sambal kecap yang bertabur juga bawang  ini rasanya enak sekali ditambah potongan tomat segar. Makan semakin lahap, tapi harus tetap agak direm, kalau emak-emak kan  harus jaga berat badan untuk kesehatan. Makanya harus lebih banyak buah dan lalaban serta sayuran.

Saya perhatikan juga meja-meja yang penuh pengunjung. Pesan karedok atau lotek juga ada. Mau kupat tahu juga bisa. Ikan bakar ada. Sayang perut kami terbatas, maunya sih mencoba semua.... Sebaiknya next time saja saya  akan mencicipi  kelezatan lainnya.


Banyak juga yang beli jajanan  untuk dibawa pulang. Teman saya memilih membungkus sate dan asinan yang segar. Buah potong untuk  camilan di jalan juga menyehatkan.

Kuliner istimewa ini  sudah ada sejak tahun 1980an. Dulu-dulu tidak sebesar dan seluas ini. Mungkin karena pelayananya yang cepat, makannnya enak, jadi terus berkembang. Dekat juga lokasinya dengan stasiun kereta.


Untuk mereka yang mau menunaikan  shalat, disiapkan juga mushola dan kamar kecil yang bersih. Untuk yang mau beli pakaian , souvenir, oleh oleh  keramik Plered, juga ada  tokonya. Lengkap kan.
Jadi kangen ingin wisata kuliner lagi di sini. 

Betul , kenyangnya makan siang di sini, puas rasanya. Tidak eneg, dan selera Indonesianya pas untuk saya dan teman-teman. Juga pelayanan saat bayar di kasir , juga cepat. Konsumen tuh ternyata suka banget dengan pelayanan yang ramah dan cepat. 



Rencananya , mau naik kereta api saja dari Bandung. Terus  baliknya bisa pakai  bus.  Sambil beli sate yang banyak  dan gorengan spesialnya.


Sayang jepretan saya buruk sekali, padahal aslinya toko souvenirnya cakeeep.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar